PERTANIAN REGENERATIF

Oleh Novita, S.P., M.P.

Pertanian regeneratif adalah pendekatan yang bertujuan untuk memperbaiki dan memulihkan tanah, keanekaragaman hayati, dan ekosistem pertanian. Ini melibatkan praktik seperti rotasi tanaman, penanaman penutup, dan pengomposan untuk meningkatkan kesuburan tanah dan menyimpan karbon. Pendekatan ini berfokus pada keberlanjutan jangka panjang dan berusaha menciptakan sistem yang lebih tahan terhadap perubahan iklim.

Pertanian regeneratif di Lampung Timur sedang berkembang, dengan petani mulai menerapkan teknik seperti agroforestry dan penanaman penutup untuk meningkatkan kesuburan tanah. Beberapa kelompok petani lokal juga berkolaborasi   dengan   organisasi   non-pemerintah   untuk   mendapatkan pelatihan dan akses ke praktik berkelanjutan. Meskipun ada kemajuan, tantangan seperti kurangnya pengetahuan dan dukungan kebijakan masih menjadi hambatan. Di Lampung Timur, pertanian regeneratif mulai diadopsi untuk meningkatkan kesuburan tanah dan keberlanjutan. Petani lokal mengimplementasikan teknik seperti agroforestry dan penggunaan pupuk organik untuk memperbaiki kualitas tanah. Namun, tantangan seperti kurangnya pengetahuan dan akses ke pasar masih ada.

Salah  satu masalah terkini dalam pertanian regeneratif adalah kurangnya dukungan kebijakan dan akses ke pendidikan  bagi  petani.  Selain  itu, tantangan finansial dan infrastruktur yang tidak memadai juga menghambat adopsi praktik ini. Ketidakpastian iklim dan kondisi cuaca ekstrem juga menjadi faktor yang mempengaruhi efektivitas metode regeneratif. Adapun kiat untuk menerapkan pertanian regenerative diantaranya :

  1. Rotasi Tanaman
    Ganti  jenis  tanaman  yang  ditanam  secara  berkala  untuk  mencegah hama dan penyakit serta meningkatkan kesuburan tanah.
  1. Penanaman Penutup
    Gunakan tanaman penutup untuk melindungi tanah dari erosi, meningkatkan struktur tanah, dan menambah bahan organik.
  1. Pengomposan
    Buat  kompos  dari  limbah  organik  untuk  meningkatkan kesuburan tanah dan memperbaiki kesehatan mikrobioma tanah.
  1. Agroforestry
    Integrasikan pohon dengan pertanian untuk meningkatkan keanekaragaman hayati, menyediakan naungan, dan memperbaiki kualitas tanah.
  1. Minimalkan Pengolahan Tanah
    Kurangipengolahan tanah untuk menjaga struktur tanah dan mengurangi gangguan pada ekosistem mikroba.
  1. Konservasi Air
    Gunakan teknik irigasi efisien dan penampungan air untuk mendukung pertanian di musim kering.
  2. Penggunaan Pupuk Organik
    Ganti pupuk kimia dengan pupuk organik untukmemperbaiki kesuburan tanah dan mengurangi dampak lingkungan.
  3. Edukasi dan Kolaborasi
    Berpartisipasi dalam pelatihan dan komunitas petaniuntuk berbagi pengetahuan dan praktik terbaik.

Dengan menerapkan kiat-kiat ini, petani dapat membangun sistem pertanian yang lebih berkelanjutan dan produktif. Pertanian regeneratif memiliki banyak manfaat sehingga menjadi semakin penting dalam menghadapi tantangan pertanian modern dan keberlanjutan lingkungan.   Pertanian regeneratif juga mampu menciptakan sistem yang lebih seimbang dan berkelanjutan ynag bermanfaat bagi lingkungan dan masyarakat secara keseluruhan. Untuk meningkatkan pertanian regeneratif di Kabupaten Lampung Timur, berikut adalah beberapa adaptasi dan solusi yang dapat diterapkan:

Adaptasi

  1. Pemetaan Sumber Daya
    Melakukan pemetaan kondisi tanah dan iklim lokal untuk menentukan praktik terbaik yang sesuai dengan karakteristik wilayah.
  1. Integrasi Pengetahuan Lokal
    Menggabungkan praktik pertanian tradisional dengan teknik modern, memperhatikan kearifan lokal.
  2. Diversifikasi Pertanian
    Mendorong petani untuk menanam berbagai jenis tanaman dan ternak untuk meningkatkan keberagaman dan ketahanan.

Solusi

  1. Program Edukasi
    Mengadakan  pelatihan  dan  lokakarya  tentang  pertanian  regeneratif untuk petani, fokus pada teknik seperti penggunaan pupuk organik dan rotasi tanaman.
  1. Dukungan Kebijakan
    Mendorong pemerintah daerah untuk memberikan insentif bagi petani yang  mengadopsi  praktik  regeneratif,  seperti  subsidi  untuk  input organik.
  1. Kemitraan dengan LSM
    Bekerja sama dengan organisasi non-pemerintah untuk menyediakan dukungan teknis, pelatihan, dan akses ke pasar.
  1. Akses ke Teknologi
    Memanfaatkan teknologi informasi untuk memberikan petani informasi tentang praktik terbaik dan pasar.
  1. Pengembangan Pasar
    Membantu petani mengakses pasar lokal dan memperkenalkan produk regeneratif kepada konsumen melalui kampanye pemasaran.
  1. Praktik Agroforestry
    Menerapkan sistem agroforestry untuk meningkatkan keanekaragaman hayati dan kesehatan tanah.
  1. Monitoring dan Evaluasi
    Menerapkan sistem pemantauan untuk menilai efektivitas praktik dan dampaknya terhadap lingkungan dan ekonomi.

Dengan  langkah-langkah  ini, pertanian  regeneratif  di  Kabupaten Lampung Timur dapat ditingkatkan, membawa manfaat berkelanjutan bagi petani dan masyarakat.

Sumber Gambar : sediksi.com

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *