
FGD Workshop Penyusunan Pedoman/Panduan Program MBKM di UNU Lampung Purbolinggo: Membangun Sinergi Menuju Kampus Merdeka
Pada tanggal 1 Juli 2024, Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) Lampung Purbolinggo mengadakan Focus Group Discussion (FGD) Workshop Penyusunan Pedoman/Panduan Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk dosen, mahasiswa, alumni, praktisi industri, dan perwakilan pemerintah daerah.
FGD Workshop ini bertujuan untuk menyusun pedoman/panduan program MBKM yang sesuai dengan visi dan misi UNU Lampung Purbolinggo, serta kebutuhan dan kondisi masyarakat di wilayah Lampung. Acara ini dibagi menjadi dua sesi, dengan narasumber yang berbeda-beda pada setiap sesi.
Sesi Pertama
Sesi pertama menghadirkan dua narasumber, yaitu:
- Robenson, S.E., M.E – Chief of Staff PT. Juang Kaya Abdi Alam
- Dr. Budi Kadaryanto, M.A. – Kepala Pusat Pengembangan Kurikulum dan Manajemen Kampus Merdeka UNILA
Pada sesi ini, Robenson, S.E., M.E., dalam paparannya membahas tentang peran dunia usaha dan industri dalam mendukung implementasi program MBKM. “Dunia usaha dan industri siap untuk menerima mahasiswa yang mengikuti program MBKM dan memberikan mereka kesempatan untuk belajar dan berkarya di perusahaan,” ujar Robenson..
Sementara itu, Dr. Budi Kadaryanto memaparkan tentang pedoman/panduan program MBKM yang telah disusun oleh UNILA. Dia menjelaskan bahwa pedoman ini disusun berdasarkan berbagai pertimbangan, termasuk kebutuhan mahasiswa, kondisi masyarakat, dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Sesi Kedua
Sesi kedua menghadirkan satu narasumber, yaitu:
- Dr. H. Luthfi Hamidi, M.Ag. – Wakil Ketua Lembaga Pendidikan Tinggi PBNU
Pada sesi ini, Dr. Luthfi Hamidi menyampaikan tentang peran UNU dalam mewujudkan program MBKM. Dia menekankan bahwa UNU harus menjadi pelopor dalam implementasi program MBKM, dan harus mampu menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi yang dibutuhkan oleh masyarakat.
Hasil FGD Workshop
FGD Workshop ini menghasilkan beberapa rekomendasi, antara lain:
- UNU Lampung Purbolinggo harus segera menyusun pedoman/panduan program MBKM yang sesuai dengan visi dan misi universitas, serta kebutuhan dan kondisi masyarakat di wilayah Lampung.
- Pedoman/panduan program MBKM harus disosialisasikan kepada seluruh dosen, mahasiswa, alumni, dan pemangku kepentingan lainnya.
- UNU Lampung Purbolinggo harus menjalin kerjasama dengan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah, industri, dan masyarakat, untuk mendukung pelaksanaan program MBKM.
FGD Workshop ini merupakan langkah awal yang penting dalam penyusunan pedoman/panduan program MBKM di UNU Lampung Purbolinggo. Diharapkan dengan pedoman/panduan yang baik, UNU Lampung Purbolinggo dapat melaksanakan program MBKM dengan sukses dan menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing.
Kesimpulan
FGD Workshop Penyusunan Pedoman/Panduan Program MBKM di UNU Lampung Purbolinggo merupakan acara yang penting untuk menyusun pedoman/panduan program MBKM yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi universitas. Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, dan menghasilkan beberapa rekomendasi yang penting untuk pelaksanaan program MBKM di UNU Lampung